Islam Agama Kasih Sayang

“Sesungguhnya kasih sayang itu cabang (penghubung) kepada Allah SWT. Barang siapa yang menyambungnya,maka Allah akan menyambung (kasih sayang-Nya) dengannya. Dan barang siapa yang memutuskannya, maka Allah akan memutus (kasih sayang-Nya) dengannya.” (HR. Bukhari)

Islam agama penuh dengan kasih sayang. Mewujudkan kasih sayang pada diri sendiri, serta memberikan kasih sayang kepada siapa dan apa yang ada di sekeliling kita adalah ibadah. Dan itulah sebahagian daripada sifat dan jati diri muslim.

Ada tingkatan kasih sayang dalam Islam. Tingkatan tertinggi adalah sayang / cinta akan Allah SWT dan Rasulullah SAW.

”Katakanlah, jika bapa-bapa, anak-anak, saudara-saudara, isteri-isteri, keluarga, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khuatirkan kerugiannya, dan rumah-rumah yang kamu sukai, adalah lebih utama daripada Allah dan Rasul-Nya dan berjihad di jalan Allah, maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusannya. Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang fasik.” (QS. At-Taubah:24)

Secara garis besar, objek kasih sayang dalam Islam adalah:

1. Sayang kepada Allah SWT
Mewujudkan rasa sayang atau cinta kepada Allah SWT dalam diri seorang muslim adalah suatu keniscayaan. Karena tidak akan sempurna ibadah seseorang kepada Allah SWT bila tidak ada rasa cinta di dalamnya.

“Dan di antara manusia ada orang-orang yang menyembah tandingan-tandingan selain Allah; mereka mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah. Adapun orang-orang yang beriman amat sangat cintanya kepada Allah …” (QS.Al-Baqarah: 165)

2. Sayang kepada Rasulullah SAW
Mencintai Rosulullah merupakan bagian dari keimanan.

Anas berkata, Rasulullah bersabda, “Tidak sempurna iman kalian sehingga aku lebih dia cintai daripada dirinya, orang tuanya, anaknya dan manusia lain keseluruhan”. (HR. Bukhari dan Muslim)

3. Sayang kepada sesama

Jarir bin Abdullah berkata, Rasulullah bersabda, “Allah tidak akan menyayangi orang yang tidak menyayangi manusia lainnya.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Yang termasuk sayang kepada sesama adalah:

Sayang kepada orang tua

Abu Hurairah berkata: “Ada seorang laki-laki datang kepada Rasulullah, lalu bertanya : Wahai Rasulullah, siapakah manusia yang paling berhak untuk kuperlakukan dengan sebaik mungkin? Rasulullah bersabda, Ibumu. Lalu bertanya lagi, kemudian siapa? Beliau menjawab, ibumu. Bertanya, Selepas itu siapa lagi? Ibumu, jawab Rasulullah. Bertyanya lagi, siapa selepas itu? Bapamu, jawab baginda. (HR. Bukhari)

Sayang kepada suami atau isteri

“Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah, Dia menciptakan untukmu isteri-isteri daripada jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya di antara kamu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir” (QS.Ar-Rum:21)

Sayang kepada saudara

Anas berkata: Rasulullah bersabda,” Tidak sempurna iman kalian sampai dia mencintai saudaranya sebagaimana dia mencintai dirinya sendiri.” (HR. Bukhari)

Sayang kepada anak

Abu Hurairah berkata: “Sewaktu Rasulullah mencium Husain bin Ali, ada sahabat yang sedang duduk, bernama al-Aqra bin Habis at-Tamimi. Al-Aqra berkata, saya telah mempunyai 10 anak, tapi saya tidak pernah mencium seorang pun daripada mereka. Rasulullah memandangnya, lalu bersabda,” Barang siapa yang tidak punya rasa kasih sayang, maka tidak akan disayangi.” (HR. Bukhari)

Sayang kepada tetangga

Said bin Abi Syuraikh berkata: Rasulullah bersabda, “Demi Allah, dia tidak beriman. Allah, dia tidak beriman. Allah, dia tidak beriman. Ada yang bertanya, siapakah yang dimaksudkan wahai Rasulullah? Rasulullah menjawab, Orang yang tetangganya merasa tidak gembira daripada kejahatan dan keburukannya.” (HR. Bukhari)

Sayang kepada teman

Anas bin Malik berkata: “ Aku pernah duduk di sisi Rasulullah, lalu lalulah seorang laki-laki. Ada laki-laki lain dari suatu kaum yang berkata, Wahai Rasulullah, sungguh aku sangat mencintai (menyayangi) laki-laki itu. Rasulullah bertanya, Apakah kamu telah memberitahukan hal itu kepadanya? Laki-laki itu menjawab, Belum. Rasulullah bersabda, Berdirilah, dan beritahukanlah kepadanya. Maka laki-laki itupun berdiri menghampirinya, lalu berkata, Wahai saudaraku, demi Allah, aku mencintaimu karena Allah. Lalu orang tersebut menjawab, Semoga Allah juga mencintaimu kerana kamu mencintai kerana-Nya.” (HR. Ahmad, no.1198)

4. Sayang kepada haiwan

Abu Hurairah berkata: Rasulullah bersabda,”pernah ada seorang laki-laki dalam perjalanan merasa sangat haus. Kemudian terjumpa kolam dan turun ke dalamnya dan minum air kolam lalu keluar. Tiba-tiba ada anjing yang menjulurkan lidahnya kerana kehausan. Laki-laki itu berkata di dalam hatinya, anjing ini mengalami apa yang tadi aku alami. Lalu turun ke kolam lagi memenuhi sepatu kulitnya (dengan air), lalu digigit dengan mulutnya lalu keluar, seterusnya memberi minum anjing tersebut. Di atas perbuatannya itu, Allah bersyukur padanya dan mengampuni dosanya. Para sahabat bertanya, wahai Rasulullah, apakah kita akan mendapat pahala jika menolong haiwan? Beliau bersabda, “Kebaikan kepada setiap yang punya hati (makhluk hidup) ada pahalanya” (HR. Bukhari dan Muslim)

5. Sayang kepada tumbuhan

Pesan Abu Bakar ra. kepada pemimpin pasukannya, Yazid bin Abu Sufyan:
Dan aku berwasiat kepadamu 10 perkara. ” Janganlah kalian membunuh wanita, bayi atau orang tua lanjut usia. Dan janganlah kamu memotong pohon yang sedang berbuah. Dan janganlah kamu merosak gedung atau bangunan. Dan janganlah kamu membunuh haiwan kecuali untuk dimakan. Dan janganlah kamu membakar lebah atau menenggelamkannya. Dan janganlah kamu rasuah, Dan janganlah kamu berkhianat.” (HR. Malik)


6. Sayang kepada lingkungan

Dan janganlah kamu membuat kerosakan di muka bumi, sesudah (Allah) memperbaikinya dan berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut (tidak akan diterima) dan harapan (akan dikabulkan). Sesungguhnya rahmat Allah amat dekat kepada orang-orang yang berbuat baik. (QS. Al-A’raf: 56)

Jika diperhatikan, konsep kasih sayang dalam Islam lebih lengkap dan sempurna sehingga kita tidak perlu lagi konsep kasih sayang daripada agama atau ajaran falsafah kepercayaan lain.

Jika kita benar-benar mempraktikkan ajaran Islam secara kaffah (integral), maka kita akan merasakan besarnya kasih sayang dalam diri kita, dan orang lain pun merasakan kenikmatan kasih sayang yang menjadi sebahagian daripada ajaran Islam.

Posted by





SMK Agama Matang on 12:57 AM. Filed under , . You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0

0 comments for �Islam Agama Kasih Sayang�

Leave comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.

Kalendar Hijrah

Lagu Badar

2010 Matang Gemilang. All Rights Reserved. - Designed by Wandy Infinity